الاثنين، 11 يوليو 2011

Perjalanan Isra' Mi'raj


Khutbah Jumat, 22 Rajab 1432 H / 24 Juni  2011 M
Perjalanan Isra’ Mi’raj

Khutbah Pertama

الحمدُ للهِ الذِي اصطَفَى مِنْ عبادِهِ أنبياءَ ومرسلينَ, وجعَلَهُمْ قُدوةً وأُسوةً للعالمينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، أكْمَلَ النِّعمةَ بإنزالِ الدِّينِ, وأَتَمَّ المنَّةَ بإرسالِ الأنبياءِ والمرسلينَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ, كَمُلَتْ بِهِ النبواتُ, وتَمَّتْ ببعثتِهِ الرسالاتُ ، ورفعَهُ ربُّهُ إلَى أعْلَى السمواتِ ، وَخَصَّهُ بالمقامِ المحمودِ، والحوضِ المورودِ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى، قالَ اللهُ عزَّ وجلَّ:] وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً [([1]).





Kaum mukminin : sesungguhnya riwayat hidup para Nabi, serta pengajaran dan  pelajaran yang terkandung didalamnya hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk mengambil hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita, Allah berfirman : “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal” (Yusuf 111)

Dalam riwayat hidup Nabi Muhammad Saw terdapat mukjizat Isra' Mi'raj, Nabi Saw diisra'kan (diperjalankan) dari masjidil haram di Makkah menuju ke Masjidil Aqsha baitul maqdis, Allah Swt berfirman : " Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari masjidil haram menuju masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Al Isra' 1), kemudian di mi'rajkan ke langit hingga sampai ke sidratul muntaha, Allah Swt berfirman : Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.  (An Najm 13-18)

Hamba Allah ; perjalanan Isra' dan Mi'raj sebagai penghormatan dan penobatan Nabi Saw atas kesungguhan dan kesabarannya dalam menanggung beban, sebagai penguat hatinya, sebagai penghibur atas kesedihannya atas wafatnya paman dan isterinya, sebagai pelipur perasaannya dan sebagai pengangkat kondisinya setelah ia mendapatkan cobaan di Makkah dan Thaif, dan hendaknya kita mengenang mukjizat ini agar kita memahami kejadian dan  tujuannya, setelah kesabaran akan datang jalan keluar, dan setelah kesempitan akan ada keluasan, dan tidak akan terputus harapan orang yang selalu hatinya tersambung dengan Dzat Yang Maha Pemberi

Kaum muslimin ; Sesungguhnya diantara pelajaran Isra' Mi'raj adalah selalu menjaga kebersihan hati dan keselamatannya, pembersihan dan pemenuhannya dengan keimanan, hal ini tampak saat pembersihan hatinya Saw sebelum perjalanan Isra' Mi'raj, tersebut dalam sabda Rasulullah Saw : "Dibukakan dari atap rumahku saat aku di Makkah, kemudian Jibril turun dan membedah dadaku lalu mencucinya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana dari emas yang dipenuhi dengan kebijaksanaan dan keimanan lalu dituangkan kedalam dadaku, lalu ditutupnya kemudian ia memegang tanganku dan membawaku naik" (mi'raj) (Muttafaq 'alaih). Maka hendaknya kita selalu berusaha untuk membersihkan hati dan menjernihkan niat kita, meningkatkan spiritual kita dan membaguskan akhlak kita, karena tidak ada kehormatan dan kedudukan bagi manusia kecuali dengan keimanan, hati yang bersih dan jalan yang lurus.

Kaum mukminin ; dalam perjalanan Isra' Mi'raj tampak ketinggian kedudukan Rasulullah diantara para nabi, dimana Beliau menjadi imam shalat di baitul maqdis, Rasulullah Saw bersabda : "Kemudian aku masuk ke baitul maqdis, lalu dikumpulkan para nabi Alaihiumussalam dihadapanku, lalu Jibril menempatkanku didepan hingga aku menjadi imam mereka, kemudian ia naik bersamaku kelangit" (An Nasa'i 450)
Dan ini merupakan ajakan kepada pengikut semua Nabi untuk hidup berdampingan, bergandengan tangan, bertoleransi, kasih dan damai, karena semua Nabi merupakan saudara dan pemilik satu risalah, Rasulullah Saw bersabda : “Para Nabi adalah saudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda dan agama mereka adalah satu”(Bukhari 3443)

Hamba Allah ; Rasulullah Saw melihat dalam perjalanan Mi'raj beberapa kejadian yang menganjurkan kita untuk menjaga shalat, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan mengajak kita untuk menjauh dari penyia-nyiaan ketaatan, dan mengajak kita mencegah melakukan dosa besar dan hal-hal yang diharamkan, sebagaimana Rasulullah Saw menyaksikan orang-orang yang beriman agar menjadi kabar gembira dan penjelasan bagi kita, dari Ibnu Abbas RA berkata : Ketika Nabi SAW diisra`kan, beliau melewati seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka ada banyak orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka beberapa orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka tidak ada seorangpun sampai beliau melewati kelompok yang besar. Aku berkata: Siapa Ini? Dijawablah (oleh Jibril): Musa dan kaumnya. Akan tetapi angkatlah kepalamu, kemudian lihatlah! Kemudian ada kelompok besar yang memenuhi ufuk dari sebelah sana dan dari sebelah sana. Lalu dikatakan (oleh Jibril): Mereka adalah umatmu dan yang lainnya adalah kelompok dari umatmu yang berjumlah tujuh puluh ribu (70.000) orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan amal). (Muttafaq ‘alaih, ini adalah lafal hadits At Tirmidzi 2446)

Marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan kita ummat yang terhormat dengan diutusanya Nabi Saw dan marilah kita selalu bertauladan dengannya, dengan mengikuti sunnahnya dengan sempurna, dan marilah kita mohon kepada Allah semoga Dia menjadikan kita termasuk golongan orang yang masuk surga tanpa diazab dan tanpa dihisab terlebih dahulu, dan semoga Allah memberikan kita semua taufiq untuk mentaati-Nya dan mentaati orang-orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan dari firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).

بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ
ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ
أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ،
فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.


Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ وعلَى أصحابِهِ أجمعينَ، والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Hamba Allah ; Perjalanan Isra’ Mi’raj menegaskan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan oleh manusia di masa hidupnya akan mendapatkan balasan yang besar dan kenikmatan yang langgeng, bahkan bila manusia mampu menjaga ucapannya dan menyibukkannya dengan berdzikir kepada Allah maka ia menggapai puncak surga, Rasulullah Saw bersabda : “Aku menjumpai Ibrahim pada malam Isra’, lalu ia berkata : wahai Muhammad sampaikan salamku kepada ummatmu, dan beritakan kepada mereka bahwa surga itu bagus tanahnya, segar airnya, dan sesungguhnya ia hamparan luas. Tanaman disana terdiri dari  Subhaanallaah, Alhamdu lillaah, Laa ilaaha illallaah dan Allaahu Akbar.” (At Tirmidzi 3462)
عبادَ اللهِ: إنَّ اللهَ أمرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فيهِ بنفْسِهِ وَثَنَّى فيهِ بملائكَتِهِ فقَالَ
تَعَالَى:
]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2])
وقالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ. اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمَ  وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنجاةَ مِنَ النَّارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولا دينا إلا قضيته وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا.
اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ.
اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([4]).




([1]) الطلاق :4.
([2]) الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]) العنكبوت :45.
- مركز الفتوى الرسمي بالدولة  باللغات (العربية ، والإنجليزية ، والأوردو) للإجابة على الأسئلة الشرعية وقسم الرد على النساء         22 24  800
من الثامنة صباحا حتى الثامنة مساء عدا أيام العطل الرسمية
- خدمة الفتوى عبر الرسائل النصية sms على الرقم         2535

هناك تعليقان (2):

  1. ?khotbah kedua kok gak ada wasiat taqwa

    ردحذف
  2. ?khotbah kedua kok gak ada wasiat taqwa

    ردحذف