الاثنين، 11 يوليو 2011

Interaksi Sosial


Khutbah Jumat, 29 Rajab 1432 H / 1 Juli  2011 M
Interaksi  Sosial
Khutbah Pertama

الحمدُ للهِ الذِي خلَقَ الأنامَ، وحَثَّ علَى صِلَةِ الأرحَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، دَعَا عبادَهُ إلَى زيادةِ الإيمانِ، فأَوصَى بعيادَةِ المريضِ وزيارَةِ الجيرانِ، فبِالإيمانِ يسعَدُونَ، وبرضوانِهِ يفوزُونَ، ورحمةُ ربِّكَ خيرٌ مِمَّا يجمعونَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، وصفيُّهُ وخليلُهُ، فاللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، ومَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ.
أمَّا بعدُ: فأُوصيكُمْ عبادَ اللهِ ونفسِي بتقوَى اللهِ تعالَى:] يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً[([1])

Kaum mukminin ; Allah menciptakan manusia secara alamiah bersifat sosial, hidup diantara manusia, saling bertemu, saling berinteraksi, saling mengasihi, saling belajar dan saling mengambil dari pengalaman diantara mereka, Allah berfirman : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal". (Al Hujurat 13). Interaksi sosial banyak sekali bentuknya dan yang paling utama adalah silaturrahim, ia dapat memperpanjang umur, memperbanyak rezeki dan meneguhkan tali cinta kasih, Nabi Saw bersabda : "Sesungguhnya ketaatan yang paling cepat mendapatkan pahala adalah silaturrahim,hingga walaupun penghuni rumah itu berlaku asusila, dengannya harta mereka menjadi berkembang, dan jumlah mereka menjadi bertambah bila saling bersilaturrahim dan tiada seorangpun dari keluarga yang saling bersilaturrahim lalu mereka merasa membutuhkan”(Shahih Ibnu Hibban 2/183)

Begitu juga shalat Jum'at dan shalat jamaah didalamnya terkandung interaksi sosial dan keimanan sekaligus, dimana setiap jiwa bertemu dalam ketaatan kepada Allah, dipangkuan rumah-Nya, dzikir diperdengarkan, perasaan menjadi lembut, hati menjadi tenang dengan beribadah kepada Allah, saling mengenal dengan manusia disekitarnya dan menambah silaturrahim dengan mereka, dan Rasulullah Saw selalu memeriksa para sahabatnya, bila seseorang diantara tidak datang selama tiga hari maka Beliau akan bertanya tentangnya, bila ia sedang bepergian Beliau mendoakannya, bila ia datang berjamaah maka Beliau melakukan ziarah ketempatnya dan bila ia dalam keadaan sakit maka Beliau akan menjenguknya.


Kaum muslimin ; pertemuan (majlis) merupakan pintu utama untuk berinteraksi, dimana keluarga, sahabat dan tetangga dapat berkumpul, yang muda dapat mengambil pelajaran dari pendapat yang tua, anak-anak dan cucu dapat belajar dari pengalaman para kakek nenek, majlis merupakan madrasah, maka hendaknya kita melestarikan kebiasaan baik ini agar terwujud tujuan utama interaksi dan silaturrahim, ziarah karena Allah merupakan salah satu perbuatan baik yang paling agung yang dapat mendatangkan cinta Allah kepada hamba-Nya, dari Abu Hurairah Ra dari Nabi Saw bersabda : "Seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka dia bertanya : Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab : Aku akan pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya : Apakah kau menginginkan suatu nikmat yang akan kau harapkan darinya ? Orang itu berkata : Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaimu sebagaimana kau mencintai orang itu”(Muslim 2567)
Terkadang seseorang tidak dapat mengunjungi saudara-saudaranya, karena kesibukan dan pekerjaannya, maka hal itu tidak menghalanginya untuk berinteraksi dengan kerabat, tetangga dan sahabatnya untuk menanyakan kesehatan dan keadaan mereka melalui media komunikasi modern.

Hamba Allah : Islam telah membuka pintu untuk mendapatkan pahala dan balasan dengan berinteraksi baik dengan tetangganya hal ini dapat menguatkan tali cinta kasih dan keimanan, Rasulullah Saw bersabda : "Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang terbaik bagi sahabatnya, dan sebaik-baiknya tetangga disisi Allah adalah yang terbaik bagi tetangganya" (At Tirmdiz 1944). Disebutkan dalam sebuah riwayat : Bahwa Abdullah bin Amr RA disembelihkan kambing oleh keluarganya, ketika ia datang ia bertanya : sudahkah kalian memberikan sebagiannya untuk tetangga kita yang beragama yahudi ? sudahkah kalian memberikan sebagiannya untuk tetangga kita yang beragama yahudi ? Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda : " Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya. " (Muttafaq 'alaih lafal hadits At Tirmidzi 1943)

Sebagaimana menjenguk orang sakit merupakan penjelmaan dari arti interaksi sosial yaitu dengan menghiburnya, meringanka sakitnya, memasukkan kesenangan kepada hatinya dan hati keluarganya, menambahkan cinta kasih antaranya dan orang yang menjenguknya, dan pahalanya adalah masuk surga, dari Ali RA berkata : Tiada seorangpun yang membesuk orang sakit di sore hari kecuali akan diiring oleh 70 ribu malaikat, semuanya memohonkan ampun untuknya hingga pagi hari, dan ia mendapatkan taman di surga. Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70 ribu malaikat yang semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapatkan taman di surga (Abu Daud 3098)


Kaum mukminin ; agama kita mengajak untuk berinteraksi baik dengan non muslim, dari Asma’ binti Abu Bakar RA ia berkata, “Ibuku mendatangiku, padahal ia seorang musyrik di masa Rasulullah Saw, kemudian aku ingin meminta nasehat dari Rasulullah Saw Aku berkata, “Sesungguhnya ibuku mendatangiku, padahal ia sangat benci Islam. Apakah aku boleh tetap menyambung hubungan ibuku?” Nabi Saw menjawab, “Iya jalinlah hubungan dengan ibumu” (Bukhari 2620)
Interaksi dapat dipertegas dengan saling berbuat baik, memberikan hadiah, ucapan yang baik dan wajah yang ceria dan berusaha memenuhi kebutuhannya, hal ini akan memperkuat dan memperekat ikatan antara anggota masyarakat, serta dapat berkontribusi dalam keamanan dan ketentramannya, maka hendaknya kita selalu berusaha untuk saling berinteraksi antara kita hingga terwujud kemanfaatan bagi kita dan masyarakat kita dan kita mendapatkan ridha Allah, semoga Allah memberikan kita semua taufiq untuk mentaati-Nya dan mentaati orang-orang yang diperintahkan untuk ditaatinya, sebagai pengamalan dari firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu” (An Nisa’ 59).

 بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيمُ.


Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ ربِّ العالمينَ، وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَه، وأَشْهَدُ أنَّ سيِّدَنَا محمَّداً عبدُهُ ورسولُهُ، اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ الطيبينَ الطاهرينَ والتَّابعينَ لَهُمْ بإحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
Disebutkan dalam sebuah sensus bahwa dunia membelanjakan 300juta milyar dollar untuk narkotika setiap tahunnya, bila semua itu dibagikan kepada fakir miskin maka akan mencukupi mereka, dan bila dikeluarkan untuk perbelanjaan beberapa negara maka itu akan mencukupi mereka, dan Islam telah mengharamkan narkotika terlarang karena didalamnya terdapat pengaruh yang berbahaya bagi individu dan masyarakat, dari Umm Salamah RA berkata : “Rasulullah Saw melarang segala sesuatu yang memabukkan dan melemahkan” (Abu Daud 3686)
Narkotika dapat melemahkan akal dan ingatan, mengurangi konsentrasi, menyebabkan keguncangan jiwa dan beberapa penyakit sosial, kebiasan-kebiasan buruk, menjerumuskan pada hal-hal yang diharamkan, melemahkan agama dan wibawa seseorang dan menghalanginya berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.

Dan pada hari internasional anti narkotika ini hendaknya kita mengerahkan semua tenaga kita untuk memberikan penerangan kepada anak-anak kita tentang bahaya narkotika, dan melindungi mereka dari keterjerumusan pada pemakaian obat-obat terlarang tersebut, serta berusaha mengobati para pecandu dan berusaha untuk melebur mereka dalam masyarakat, sebagaimana agama kita memerintahkan kita untuk berinteraksi dengan mereka agar kita mampu menyelamatkan mereka.
عبادَ اللهِ: إنَّ اللهَ أمرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فيهِ بنفْسِهِ وَثَنَّى فيهِ بملائكَتِهِ فقَالَ
تَعَالَى:
]إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا[([2]) وقالَ رسولُ اللهِ r:« مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً»([3]) اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا ونبيِّنَا مُحَمَّدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وعَنْ سائرِ الصحابِةِ الأكرمينَ، وعَنِ التابعينَ ومَنْ تبعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدينِ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ. اللَّهُمَّ اغفِرْ للمسلمينَ والمسلماتِ الأحياءِ منهُمْ والأمواتِ، اللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا رَئِيسَ الدولةِ، الشَّيْخ خليفة بن زايد([4]) وَنَائِبَهُ لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، وَأَيِّدْ إِخْوَانَهُ حُكَّامَ الإِمَارَاتِ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ الأَمِينَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمَ  وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنجاةَ مِنَ النَّارِ، اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، ولا دينا إلا قضيته وَلاَ حَاجَةً إِلاَّ قَضَيْتَهَا ويسَّرْتَهَا يَا ربَّ العالمينَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ ارْحَمِ الشَّيْخ زَايِد، والشَّيْخ مَكْتُوم، وإخوانَهُمَا شيوخَ الإماراتِ الذينَ انتقلُوا إلَى رحمتِكَ، اللَّهُمَّ اشْمَلْ بعفوِكَ وغفرانِكَ ورحمتِكَ آباءَنَا وأمهاتِنَا وجميعَ أرحامِنَا ومَنْ كانَ لهُ فضلٌ علينَا. اللَّهُمَّ أَدِمْ عَلَى دولةِ الإماراتِ الأَمْنَ والأَمَانَ وَعلَى سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِينَ. اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشكرُوهُ علَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ]وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ[([5]).



([1]) النساء :1.
([2]) الأحزاب : 56 .
([3]) مسلم : 384.
([4]) تلفظ بالتسكين.
([5]) العنكبوت :45.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق